Tekanan Darah Tinggi atau Hipertensi: Pencegahan dan Cara menurunkan

Posted on
Cuplikan%20layar%202023 02 20%20050651

Tekanan darah tinggi, juga dikenal sebagai hipertensi, adalah kondisi medis yang sering terjadi pada orang dewasa di seluruh dunia. Tekanan darah tinggi dapat menimbulkan risiko serius bagi kesehatan dan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Oleh karena itu, penting untuk memahami gejala tekanan darah tinggi dan cara mencegah serta mengobatinya. Dalam artikel ini, kami akan membahas gejala tekanan darah tinggi dan langkah-langkah untuk mengatasi kondisi ini.

I. Apa itu Tekanan Darah Tinggi?

Tekanan darah terdiri dari dua angka, yang pertama merupakan tekanan sistolik dan yang kedua tekanan diastolik. Tekanan sistolik mengacu pada tekanan di pembuluh darah ketika jantung berkontraksi, sementara tekanan diastolik mengacu pada tekanan di pembuluh darah ketika jantung beristirahat. Tekanan darah normal adalah sekitar 120/80 mmHg.

II. Gejala Tekanan Darah Tinggi

Seringkali, tekanan darah tinggi tidak menunjukkan gejala apa pun. Namun, jika tekanan darah terlalu tinggi, beberapa gejala yang mungkin muncul adalah:
  • Sakit kepala
  • Sesak napas
  • Pusing
  • Nyeri dada
  • Pandangan kabur
  • Nyeri di leher dan belakang kepala
  • Nyeri di dada, lengan, dan bahu
  • Mual atau muntah

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tekanan Darah Tinggi

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tekanan darah tinggi, di antaranya:
Pola makan yang tidak sehat
Pola makan yang tinggi garam, lemak jenuh, dan kolesterol dapat meningkatkan risiko terjadinya tekanan darah tinggi. Makanan yang mengandung gula tinggi juga dapat menyebabkan obesitas dan meningkatkan risiko terjadinya tekanan darah tinggi.
Obesitas
Orang yang mengalami obesitas cenderung memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami tekanan darah tinggi. Kegemukan dapat mempengaruhi kerja jantung dan pembuluh darah, sehingga dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah.
Kegiatan fisik yang kurang
Kegiatan fisik yang kurang dapat menyebabkan penumpukan lemak dan berat badan berlebih, yang pada gilirannya dapat menyebabkan tekanan darah tinggi.
Stres
Stres kronis dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, karena dapat memicu pelepasan hormon yang dapat menyempitkan pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah.
Kebiasaan merokok
Merokok dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan meningkatkan risiko terjadinya tekanan darah tinggi.
Penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu masalah kesehatan yang cukup umum terjadi pada masyarakat saat ini. Banyak faktor yang dapat menyebabkan hipertensi, seperti faktor genetik, pola makan yang buruk, kurangnya aktivitas fisik, serta stres. Apabila tekanan darah tinggi tidak ditangani dengan baik, maka dapat menyebabkan komplikasi yang serius, seperti stroke, serangan jantung, dan gagal jantung.

Berikut adalah beberapa cara untuk menurunkan tekanan darah tinggi:

Mengonsumsi Makanan Sehat
Makanan yang sehat dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi. Sebaiknya, hindari makanan yang mengandung garam dan lemak jenuh. Sebaliknya, konsumsilah makanan yang kaya akan serat, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan. Selain itu, konsumsilah makanan yang kaya akan kalium, seperti pisang, alpukat, dan kentang.
Olahraga secara Teratur
Olahraga secara teratur dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi. Olahraga yang disarankan adalah olahraga aerobik, seperti berjalan kaki, berlari, bersepeda, atau berenang. Olahraga ini dapat membantu meningkatkan kondisi jantung dan paru-paru, sehingga dapat membantu menurunkan tekanan darah.
Menjaga Berat Badan Ideal
Obesitas merupakan faktor risiko yang dapat meningkatkan tekanan darah tinggi. Oleh karena itu, menjaga berat badan ideal sangat penting dalam menurunkan tekanan darah tinggi. Anda dapat mencoba mengonsumsi makanan yang sehat dan berolahraga secara teratur untuk membantu menjaga berat badan ideal.
Menjaga Tingkat Stres
Stres dapat menyebabkan tekanan darah tinggi. Oleh karena itu, penting untuk menjaga tingkat stres agar tekanan darah tetap stabil. Anda dapat mencoba berbagai teknik relaksasi, seperti meditasi, yoga, atau pijat untuk membantu mengurangi stres.
Hindari Merokok dan Konsumsi Alkohol
Merokok dan konsumsi alkohol dapat meningkatkan risiko terjadinya tekanan darah tinggi. Oleh karena itu, sebaiknya hindari kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol.

Makanan yang sebaiknya dihindari oleh penderita hipertensi

Selain makanan yang sehat dan baik untuk kesehatan, ada juga beberapa makanan yang sebaiknya dihindari oleh penderita hipertensi. Beberapa di antaranya adalah:
Garam
Makanan yang mengandung garam berlebihan sebaiknya dihindari oleh penderita hipertensi. Kandungan natrium dalam garam dapat meningkatkan tekanan darah dan membuat kondisi hipertensi semakin buruk.
Kafein
Minuman yang mengandung kafein seperti kopi, teh, dan minuman berenergi sebaiknya dihindari atau dikonsumsi dengan sangat terbatas oleh penderita hipertensi. Kandungan kafein dapat meningkatkan tekanan darah dan membuat kondisi hipertensi semakin buruk.
Makanan olahan
Makanan olahan seperti daging olahan, makanan kaleng, dan makanan instan sebaiknya dihindari oleh penderita hipertensi. Makanan olahan mengandung banyak garam dan bahan pengawet yang tidak baik untuk kesehatan.
Gorengan dan makanan berlemak
Makanan berlemak seperti gorengan sebaiknya dihindari oleh penderita hipertensi. Kandungan lemak dan kolesterol yang tinggi dalam makanan ini dapat membuat kondisi hipertensi semakin buruk.

Makanan sehat untuk penderita hipertensi

Ada beberapa makanan sehat yang sebaiknya dikonsumsi oleh penderita hipertensi. Beberapa di antaranya adalah:
Sayuran dan buah-buahan
Sayuran dan buah-buahan mengandung banyak nutrisi dan serat yang baik untuk kesehatan. Penderita hipertensi sebaiknya mengonsumsi sayuran dan buah-buahan setiap hari, terutama sayuran hijau dan buah-buahan yang kaya akan vitamin C seperti jeruk dan kiwi.
Ikan
Ikan mengandung banyak asam lemak omega-3 yang baik untuk kesehatan jantung. Penderita hipertensi sebaiknya mengonsumsi ikan yang segar dan tidak digoreng setidaknya dua kali seminggu.
Kacang-kacangan
Kacang-kacangan mengandung banyak serat dan nutrisi yang baik untuk kesehatan. Penderita hipertensi sebaiknya mengonsumsi kacang-kacangan seperti almond, kenari, dan kacang hijau sebagai camilan sehat.
Susu rendah lemak
Susu rendah lemak mengandung banyak kalsium dan vitamin D yang baik untuk kesehatan tulang. Penderita hipertensi sebaiknya mengonsumsi susu rendah lemak sebagai sumber kalsium yang baik untuk kesehatan.
Teh herbal
Teh herbal seperti teh hijau dan teh chamomile dapat membantu menurunkan tekanan darah. Penderita hipertensi sebaiknya mengonsumsi teh herbal sebagai minuman yang sehat dan baik untuk kesehatan.
Itulah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menurunkan tekanan darah tinggi. Namun, sebaiknya tetap konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat dan menjaga tekanan darah agar tetap stabil.
Berdasarkan data dari WHO, hipertensi atau tekanan darah tinggi telah menjadi salah satu penyakit kronis yang paling banyak terjadi di seluruh dunia. Pada tahun 2021, tercatat lebih dari 1,13 miliar orang di seluruh dunia yang menderita hipertensi. Di Indonesia sendiri, hipertensi menjadi masalah kesehatan yang cukup serius. Menurut data Kementerian Kesehatan RI, prevalensi hipertensi di Indonesia mencapai 34,1% pada tahun 2018. Artinya, sekitar 1 dari 3 orang di Indonesia mengalami hipertensi.
Hipertensi merupakan kondisi medis di mana tekanan darah dalam arteri meningkat secara kronis. Tekanan darah normal adalah kurang dari 120/80 mmHg, sedangkan tekanan darah tinggi atau hipertensi terjadi ketika tekanan darah mencapai atau melebihi 140/90 mmHg. Ada dua jenis hipertensi, yaitu hipertensi primer atau esensial dan hipertensi sekunder.
Hipertensi primer atau esensial terjadi ketika tidak diketahui penyebab pasti dari kenaikan tekanan darah. Kondisi ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti faktor genetik, pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, merokok, stres, dan obesitas. Hipertensi sekunder, di sisi lain, terjadi ketika ada penyebab lain yang mendasari kenaikan tekanan darah, seperti penyakit ginjal atau penggunaan obat-obatan tertentu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *